Senin, 05 April 2010

ADAB MAKAN DAN MINUM (bg 1)

Selain untuk memenuhikebutuhan jasmaniah, dalam pandangan Islam, makan (minum) mempunyai aspek ibadah. Hal ini terjadi, jika makan (minum) dilandasi oleh mabda yang jelas, ikhlas untuk ibadah kepada Alloh SWT, bukan hanya untuk memuaskan "nafsu" belaka. Dan dalam ajaran Islam, adabiyah makan (minum) telah diatur sedemikian rupa.

Hingga kini, tak sedikiy diantara kaum muslimin yang kurang memahamui adabiyah makan (minum). Sehingga tidak aneh jika ada seorang muslim yang makan (minum) langsung saja "menyerbu" makanan (minuman) tanpa memperhatikan adabiyah yang telah ditetapkan. Tetap saja, dalam pandangan akhlaq Islam, perbuatan seperti itu tidak termasuk dalam lingkaran akhlaqul karimah. Diantara adabiyah makan (minum) yang harus diperhatikan oleh setiap muslim :

a. Membaca do'a sebelum/sesudah makan.
Do'a sebelum makan, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Sinni dari Abdullah bin Amr bin Ash, sesungguhnya Nabi Saw berdo'a ketika hendak makan, " ALLAAHUM MABARIK LANAA FIIMAARAZAQTAA WAQIINAA'ADZABAN NAAR BISMILLAAHIRRAHMANNIRRAHIIM", (Ya Alloh, berkahilah kami dalam rizki yang telah Engkau berikan kepada kami, dan peliharalah kami dalam siksa neraka. Dengan nama Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). (HR. Ibnu Sini).
Dan do'a sesudah makan adalah, "Alhamdulillaahil ladzii sth'amanaa wa saqaanaa waja'alanaa muslimiina". (Segala puji bagi Alloh yang telah memberi makan dan minum, serta, menjadikan kami muslim). (HR. Abu Dawud).
Atau berdo'a seperti dibawah ini, "Al-hamdulillahil ladzii ath'amanii wa laa quwwatin". (Segala puji bagi Alloh yang telah memberiku makanan ini dan melimpahkannya kepadaku tanpa daya dan kekuatanku. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah). Dan
Dengan demikian, hendaknya seorang muslim tidak melupakan do'a-do'a diatas. Tak sedikit diantara kaum muslimin yang melupakan do'a tersebut ketika hendak atau sesudah makan. Dan tentunya dengan penuh kesadaran hati, hendaknya do'a tersebut diucapkan ketika hendak atau setelah makan. Jangan sampai terburu "nafsu" karena lapar sehingga melupakan do'a tersebut.
Bahkan, jika kita lupa membaca do'a, ada tuntunan Rasululloh Saw yang harus dijadikan pegangan. Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits, "Dari 'Asyah ra, ia berkata,"Rasul saw telah bersabda, "Jika salah seorang diantara kamu hendak makan maka hendaklah mengucapkan BISMILLAH, maka jika lupa membaca BISMILLAH pada awalnya, hendaklah ia mengucapkan, BISMILLAH AWWALAHU WA AAKHIRAHU" (HR. Abu Dawud-at Tirmidzi).
Dan,Jika do'a tidak dibaca, hal ini merupakan kebahagian bagi syetan, Hadits Rasul saw menerangkan, "Dari Jabir ra, ia berkata, "aku mendengar Rasulullah saw bersabda, "Apabila seorang masuk ke dalam rumahnya dengan menyebut Bismillah ketika masuk dan ketika makan, maka syetan berkata kepada temannya; "Disini, tidak ada tempat tinggal dean tidak ada bagian makanan bagi kamu". Dan bila masuk tidak menyebut nama Alloh, syetan berkata, "kamu dapat bermalam di rumah ini".(HR. Muslim)
Dengan keterangan diatas jelaslah bahwa berdo'a ketika hendak makan bukan hanya untuk mengharapkan berkah dari apa yang telah diberikan oleh Alloh SWT kepada kita tetapi berfungsi pula untuk "mengusir" syetan agar kita tidak "bersahabat" dengannya. Dengan itu pula kita tidak "bersahabat" dengannya. Dengan itu pula tidak memberikan kesempatan kepada syetan untuk senantiasa "bersama kita.
Bahkan, ketika kita lupa tidak membaca do'a saat hendak makan kemudian kita membaca bismillahi awwalahu wa akhirahu, syetan pun tidak mempunyai kesempatan untuk "bersama" kita. Sehingga pada saat tertentu Rasulullah Saw tertawa melihat tingkah laku syetan yang ikut makan, tetapi karena orang yang makan itu membaca "Bismillahi awwalahu wa akhirahu"' dengan serta merta syetan memuntahkan apa yang telah dimakannya.
Dari Ummayyah bin Makhsyi ash-shahabi ia berkata, "Ketika Rasulullah saw sedang duduk, ada seorang laki-laki makan dengan tidak menyebut nama Alloh, sehingga tidak tinggal dari makanannya kecuali sesuap. Tiba-tiba ketika yang sisa itu akan diletakkan dimulutnya, ia membaca "Bismillahi awwalahu wa akhirahu, maka Nabi Saw tertawa dan bersabda,"Syetan selalu makan bersama ia, kemudian ketika ia menyebut nama Alloh, tiba-tiba syetan itu memuntahkan isi perutnya".(HR. Abu Dawud, An-nasaie).